Senin, 30 September 2013

jenis-jenis sapi yang dikembangkan di indonesia


jenis-jenis SAPI YANG DIKEMBANGkan DI INDONESIA
1.Sapi limousin

Keunggulan sapi ini adalah:
1.lebih cocok di daerah sejuk.
2.bertubuh kekar dan berotot,lingkar dada besar.
3.api tipe pedaging dn karkasnya bekualitas.
4.mampu menyesuaikan dengan kondisi pakan.
5.setelah sapih,mempunyai pertambahan bobot yang baik dan
Daya hidupnya tinggi

2.sapi brahman



 







Brahman adalah salah satu sapi bangsa Zebu, berasal dari India dan cocok sebagai ternak sapi potong / pedaging. Kualitas karkas sapi Brahman cukup baik. Warna dominant sapi barman ini adalah putih dengan punuk yang besar. di beberapa daerah sapi ini diberi nama sapi mengali, berat badan sapi jantan dewasa mencapai 700 Kg, tipikal sapi ini agak agresif. Kelebihan sapi Brahman adalah sapi ini baik dipelihara di daerah yang kualitas rumputnya kurang baik sekalipun dan mampu beradaptasi dengan berbagai cuaca. Pertambahan bobot harian sapi barman mencapai 0,8 Kg/ hari .Populasi sapi Brahman di Indonesia saat ini berkurang bila dibandingkan dengan pertambahan populasi Simmental dan Limousine

Keunggulan dari sapi Brahman adalah:

1.merupakan sapi persilangan yang dipersiapkan untuk tahan Terhadap cuaca didaerah tropis.

2.mempunyai populasi yang cukup tinggi.

3.tahan terhadap serangga dan penyakit serta resiten terhadap demam texas,gigitan caplak dan nyamuk.

4.petumbuhan pascasapih cukup baik dan termasuk pedaging.

5.tidak terlalu selektif terhadap pakan yang diberikan.

6.persentase karkas yang dihasilkan sekitar 48,6-54,2%.

3.sapi simmental



Keunggulan sapi simmental adalah:

1.lebih cenderung cocok dipelihara didaerah sejuk.

2.memiliki bobot pascasapih yang baik dan relatif bagus untuk penggemukan

3.pertumbuhan ototnya bagus dan menimbulkan lemak dibawah kulit rendah.

4.menghasilkan karkas yang bagus.

5.anakan sapi mempunyai daya hidup baik.

6.perangainya relative jinak

4.sapi bali
 


Sapi Bali (Bos sondaicus) telah mengalami proses domestikasi yang terjadi sebelum 3.500 SM di wilayah Pulau Jawa atau Bali dan Lombok. Hal ini diperkuat dengan kenyataan  bahwa sampai saat ini masih dijumpai banteng yang hidup liar di beberapa lokasi di Pulau Jawa, seperti di Ujung Kulon serta Pulau Bali yang  menjadi pusat gen sapi Bali.
Sapi Bali dikenal juga dengan nama Balinese cow yang kadang-kadang disebut juga dengan nama Bibos javanicus, meskipun sapi Bali bukan satu subgenus dengan bangsa sapi Bos taurus atau Bos indicus. Berdasarkan hubungan silsilah famili Bovidae, kedudukan sapi Bali diklasifikasikan ke dalam subgenus Bibovine tetapi masih termasuk genus bos.
Dari Pulau Bali yang dipandang sebagai pusat perkembangan sekaligus pusat bibit, sapi Bali menyebar dan berkembang hampir ke seluruh pelosok nusantara. Penyebaran sapi Bali di luar Pulau Bali yaitu ke Sulawesi Selatan pada tahun 1920 dan 1927, ke Lombok pada abad ke-19, ke Pulau Timor pada tahun 1912 dan 1920. Selanjutnya sapi Bali berkembang sampai ke Malaysia, Philipina dan Ausatralia bagian Utara. Sapi Bali juga pernah diintroduksi ke Australia antara 1827-1849.
Dengan data-data seperti tersebut diatas, Sapi Bali seharusnya merupakan plasma nutfah asli Indonesia yang harus dilestarikan agar tidak punah. Oleh sebab itu kemurnian genetikanya telah dilindungi dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2004 dan Perda No 2/2003 yang melarang bibit sapi bali betina keluar dari wilayah
Keunggulan sapi bali adalah:

1.merupakan domestifikasi asli setempat,sapi ini cocok didaerah tropis.

2.cukup baik pada ketinggian dibawah 100 m dpl

3.populasinya cukup tinggi

4.memliki tabiat relatif  jinak.

5.mampu hidup dalam kondisi kurang baik.

6.sapi lokal yang cukup bagus untuk digemukan.

7.efisien dalam memanfaatkan sumber pakan,presentase karkas tinggi dan dagingnya renah lemak.

Persentase karkas berkisar 56-57%

5.Sapi Freisian Holstein



Sapi holstein atau frisia merupakan salah satu trah sapi perah yang sekarang dikenal sebagai sapi yang terbanyak memproduksi susu di peternakan susu. Berasal dari Eropa, sapi holstein dikembangbiakkan di daerah yang sekarang menjadi Provinsi Holland Utara dan Friesland, Belanda (jadi bukan dari Holstein, Jerman). Sapi holstein berukuran besar dengan totol-totol warna hitam dan putih di sekujur tubuhnya. Dalam arti sempit, sapi holstein memiliki telinga hitam, kaki putih, dan ujung ekor yang putih. Di Indonesia sapi jenis FH ini dapat menghasilkan susu 20 liter/hari, tetapi rata-rata produksi 10 liter/hari atau 3.050 kg susu 1 kali masa laktasi. Sapi jantan jenis FH ini dapat mencapai berat badan 1.000 kg, dan berat badan ideal betina adalah 635 kg. Di Amerika sapi jenis FH ini dapat memproduksi lebih dari 7.000 kg susu dalam 1 kali masa laktasi

Keunggulan sapi fresian Holstein

1.dapat hidup didaerah tropis dan subtropis.

2.pertumbuhan cukup cepat dengan persentase karkas baik.

3.kemampuan hidup pedet baik dan populasi tinggi.

4.mudah menyesuaikan dengan pakan seadanya.

5.memilki sifat jinak.

6.sapi jantan cocok untuk digemukan

6.sapi ongole

 
Ongole juga bangsa sapi zebu, sulit membedakan sapi ongole ini dengan sapi Brahman bagi banyak orang. Sapi ongole ini juga memiliki punuk baik sapi jantan maupun betina, warna dominant sapi ini juga putih. Berat badan sapi ongole jantan dewasa mencapai 650 Kg dengan pertambahan berat badan harian mencapai 0,6 Kg/ hari. Di Indonesia sapi ini sudah dikawinkan dengan berbagai sapi ongole sehingga sapi ongole sering disebut peranakan ongole (PO). Tipikal sapi ini sama dengan sapi Brahman. Semua BBIB dan BIB menghasilkan semen beku untuk sapi Ongole ini. warna straw semen bekunya adalah biru muda.

Keunggulan sapi ongole adalah:

1. sapi ini relatif tahan cuaca panas.

2.termasuk sapi yang memliki ketahanan terhadap kerumunan serangga cukup baik.

3.memliki daya hidup yang baik sewaktu pedet.

4.cukup tahan terhadap serangan penyakit

5.mampu tumbuh dan hidup dilingkungan kurang baik

6.kualitas karkas mencapai 45-58%.

7.peranakn ongole.



Sapi Peranakan Ongole (PO) merupakan persilangan antara sapi Ongole dengan sapi-sapi lokal yg ada di Jawa dan Sumatera. Ponok dan gelambir kelihatannya kecil atau tidak ada sama sekali. Warna bulu sangat bervariasi, tetapi pada umumnya berwarna putih atau putih keabu-abuan. Banyak terdapat di pulau Jawa terutama Jawa Tengah dan Jawa Timur

Keunggulan peranakan ongole adalah:

1.merupakan silangan antara sapi ongole yang tahan panas dengan sapi dari luar yang berasal dari daerah dingin dan dibesarkan didaerah tropis sehingga memiliki kemampuan terhadap cuaca panas cukup baik

2.tidak rentan terhadap serangan serangga.

3.kemampuan hidup pada tinngkat pedet relatif baik.

4.tahan terhadap serangan penyakit.

5.bakalan sapi ini cukup jinak.

6.mampu bertahan dilingkungan yang jelek.

7.tipe sapi pedaging dan sapi pekerja

8.cepat berekproduksi.

8.sapi angus


 



 Sapi angus ini berasal dari Scotland, sapi ini cocok dipelihara di daerah beriklim tropis, sapi Angus memiliki berat badan jantan dewasa sampai 900 Kg, dan pertambahan berat badan harian mencapai 1 Kg / hari (untuk sapi pasca sapih). Umumnya sapi Angus ini berwarna hitam di seluruh tubuh. Karakteristiknya cukup jinak dengan tampang yang menyerupai banteng. Kelebihan dari sapi ini cukup tahan terhadap perubahan iklim dan penyakit. Tipikal sapi Angus adalah sapi potong/ pedaging, mudah beradaptasi dengan segala jenis hijauan makanan ternak.





9.sapi brangus
 
brangus sebenarnya adalah persilangan dari sapi Angus dengan Brahman, warna dominant sapi Brangus ini adalah hitam, punuk pada sapi Brangus inilah yangmembedakannya dengan sapi Aberdeen Angus. Sapi ini sangat baik dipelihara di daerah beriklim tropis seperti Indonesia, memiliki kemampuan adaptasi yang sangat tinggi serta mampu bertahan di kondisi rumput yang jelek sekalipun.berat brangus bias mencapi 700kg dan pertambahan bobot perhari biasa mencapai 0,7kg.
Kelebihan sapi brangus adalah:
  • Mudah pemeliharaannya
  • Pertumbuhan cepat
  • Nafsu makan tinggi
  • Harga jual bibit tingi
  • Tahan terhadap udara panas dan lembab
  • Mau mengkonsumsi berbagai limbah pertanian
  • Tahan terhadap gigitan serangga/caplak (pink eye)
  • Tidak mengalami kesulitan dalam melahirkan
  • Mortalitas rendah
  • Menghasilkan pupuk kandang yang cukup banyak



 

SEJARAH SAPI DI INDONESIA


Sejarah ternak sapi agaknya perlu diubah. Selama ini sapi di Indonesia disebut-sebut sebagai keturunan sapi impor, yakni sapi India (benggala) dan sapi Eropa (ongole). Ternyata, berdasarkan penelitian Sutopo dari Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang, sapi asli Indonesia berasal dari Bali. Secara fisik, penampilan sapi Bali bisa dibedakan dari sapi India dan Eropa. Sapi India memiliki punggung yang berpunuk, sedangkan sapi Eropa tak berpunuk. Sapi Bali berwarna cokelat, dengan pantat putih, kaki seperti berkaus putih, dan garis hitam di punggung.

Biasanya daging sapi Bali dikonsumsi masyarakat banyak. Adapun sapi India dan Eropa, kebanyakan dikonsumsi ketika hari raya, atau dalam sebuah perjamuan di hotel atau restoran. Penemuan sapi asli Indonesia melalui penelitian Sutopo untuk disertasi doktornya di Tokyo University of Agriculture, Jepang beberapa tahun lalu tersebut tentu amat berarti. Sebab, pendapat selama ini, yang seperti mitos, menganggap bahwa sapi Indonesia berasal dari induk sapi luar, terutama India. Hal itu tak lain lantaran data arkeologi tentang asal-usul sapi Indonesia amat minim. Paling banter, “Hanya ada bukti arkeologi berupa relief di Candi Borobudur,” ujar Sutopo. Bukti itu pun cuma menggambarkan peran sapi sebagai ternak dan pembantu petani untuk menggarap sawah serta ladang. Seorang ilmuwan Jepang, Takao Namikawa, pada 1970-an pernah meneliti sapi Indonesia. Toh, ia belum menemukan riwayat sapi Indonesia. 

 Dua puluh tahun kemudian, ilmuwan lain yang juga dari Jepang, Takazi Amano, hanya meneliti ternak kerbau. Ketika itu Sutopo membantu Amano di lapangan. Rupanya pengalaman bersama Amano membuat Sutopo, yang semasa kuliah hingga lulus dari Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro tahun 1989 juga merangkap sebagai blantik (pedagang sapi), bersemangat untuk meneliti sejarah sapi asli Indonesia. Untuk itu, ia menggunakan jalur genetika dengan metode penandaan protein enzim dan polymorphism (keragaman) DNA (deoxyribonucleic acid). Sebanyak 234 ekor sapi berbagai jenis digunakan sebagai sampel. Akhirnya, dengan analisis komponen pembeda utama, diperoleh pengelompokan sapi Bali bersama banteng, yang memiliki ciri-ciri genetis berbeda dengan sapi India dan sapi Eropa, berikut keturunannya. Setelah itu, Sutopo meneliti lagi asal-usul induk pejantan ataupun betina dari sapi Bali. Dengan sampel 700 ekor sapi dan metode microsatellite DNA, diperoleh kesimpulan bahwa induk jantan sapi Bali memang asli Indonesia, bukan keturunan sapi India ataupun Eropa. Kemudian, dengan sampel 600 ekor sapi dan metode mitochondrial DNA (gen spesifik dari induk betina), didapatkan hasil bahwa induk betina sapi Bali juga berasal dari keturunan sapi Bali.



                                                                                   

1 komentar:

  1. Harrah's Cherokee Casino & Hotel - Mapyro
    Compare reviews, hours, directions, 수원 출장샵 coupons and 순천 출장안마 Harrah's Cherokee 용인 출장안마 Casino Hotel - 동두천 출장안마 Smoky Mountains National Park, 논산 출장안마 Cherokee. Rating: 7.6/10 · ‎16 reviews

    BalasHapus